Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Pedoman Dasar Menulis Berita - Cara Penulisan Berita yang Baik

Selasa, 09 April 2019
(ilustrasi/ist).

MENULIS berita (news) tidak bisa semaunya, misalnya yang penting pembaca mengerti.

Ada pedoman dasar menulis berita yang harus diindahkan agar berita menjadi baik, menarik, efektif, dan sesuai dengan kaidah dan kode etik jurnalistik (KEJ).

Salah satu ciri wartawan profesional adalah menulis berita secara profesional juga.

Salah satu ciri profesionalisme wartawan adalah keahlian menulis berita dengan baik.

Banyak wartawan --terutama wartawan media online-- yang tampak amatiran dalam menulis berita dan melabrak kode etik jurnalistik.

Misalnya, beritanya mengandung opini subjektif wartawan atau terlalu kentara memihak satu pihak (membentuk opini publik/menggiring opini pembaca) sehingga tendensius.

Pedoman Dasar Menulis Berita
Berikut ini pedoman dasar menulis berita yang disarikan dari laman Teacher Vision, "Basic Journalism".

Piramida Terbalik

Gaya piramida terbaik (inverted pyramid) adalah pedoman paling dasar dalam menulis berita. Gaya ini membuat pembaca senang karena langsung mendapatkan informasi inti atau terpenting setelah membaca judul.

Dalam naskah berita bergaya piramida terbalik, bagian atas (awal tulisan) hanya terdiri dari satu atau dua kalimat yang berisi informasi terpenting. Bagian ini yang disebut teras berita (news lead).

Bagian berikutnya berisi informasi penjelas atau detail informasi.
Summary Lead (teras berita kesimpulan).

Teras kesimpulan menempatkan inti berita di bagian paling awal, yaitu alinea pertama naskah berita. Unsur berita 5W+1H dimunculkan di bagian ini sehingga ringkasan informasi langsung tersampaikan di awal.

Nada Tulisan (Tone): Tugas Anda sebagai reporter adalah melaporkan fakta dan opini orang lain dan tidak memasukkan opini Anda pribadi ke dalam berita (leave your own opinions out of the story).

Jika ingin beropini atau menilai suatu peristiwa, ada jenis tulisan tersendiri, yaitu artikel opini dan/atau editorial (tajuk rencana/opini redaksi).

Berbagai Sumber (Multiple Sources)

Salah satu ciri naskah berita adalah adanya sumber.

Berita itu laporan. Wartawan melaporkan peristiwa atau perkataan (keterangan, pernyataan) sumber.

Makin banyak orang yang berbicara (diwawancara) akan membuat berita Anda kian baik.

Anda bisa menggunakan kutipan langsung (direct quotes) atau menuliskannya dengan kata-kata sendiri (paraphrase) yang dikatakan narasumber, tapi harus selalu ingat untuk mengidentifikasi sumber (who says what).

Penyusunan Kalimat

Kalimat dalam satu paragraf berita hendaknya terdiri dari 20-28 kata. Kian pendek, kian baik. Pembaca selalu menyukai kalimat dan tulisan ringkas.

5W1H: berita lengkap menjawab pertanyaanwho (siapa), what (apa), why (kenapa), where (di mana), when (kapan), dan how (bagaimana).

Lead: Pembuka berita, awal naskah berita setelah judul. Biasanya sebuah ringkasan tentang informasi terpenting.

Headline: Judul atau "penarik perhatian" di atas isi tulisan (berita). Hindari judul berita berupa kalimat tanya, karena kalimat tanya bukan menyampaikan informasi.

Angle: Sudut pandang (point of view) tertentu atau cara memandang sebuah peristiwa.

Fact-checking: Periksa (cek) bahwa fakta-fakta dalam berita benar adanya, termasuk penulisan nama, jabatan, lembaga.

Pedoman dasar menulis berita di atas hanyalah sebagian dari sekian pedoman penting dalam menulis berita.

Yang paling sering dilanggar oleh wartawan pemula dan/atau wartawan amatir adalah soal nada tulisan.

Demikian ulasan ringkas tentang Pedoman Dasar Menulis Berita - Cara Penulisan Berita yang Baik. Wasalam. (www.romelteamedia.com).*